"Sejak Selasa (19/1) sepi," kata Marjuki kepada detikcom di warungnya di Jalan Parangtritis KM 4, Sewon, Bantul, Jumat (22/1/2016).
Biasanya, Marjuki menghabiskan 25 kg daging. Warungnya laris manis. Namun hari ini tutup karena tidak ada pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul melakukan uji laboratorium terhadap sampel Soto Marjuki pada 10 Oktober 2015 silam. Ada 38 sampel yang diuji dan dua di antaranya ditemukan positif mengandung daging babi.
"Satu di warung Soto Marjuki, satunya daging bakso yang dijual di pasar tradisional Srandakan. Sudah dicek ke sana, katanya sudah nggak jualan lagi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Agus Rahmad Susanto.
Dinas Pertanian dan Kehutanan mengirim surat teguran ke Marjuki, Kamis (21/1) kemarin. Hari ini, Marjuki berinisiatif menutup warung sembari berkonsultasi dengan pemerintah setempat. (sip/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini